Rabu, 28 Oktober 2009

Info Kampungq T.Karo

Tanah Karo merupakan dataran tinggi karo dgn ibukota
Kabanjahe yang terletak 77 km dari kota Medan,
ibukota Propinsi Sumatera Utara.
Luas daerah Kabupaten Karo sekitar 2.127,25 kilometer persegi
yg terbentang di dataran tinggi dengan ketinggian 600 sampai 1400 m
diatas permukaan laut. Karena berada diketinggian tersebut
tanah Karo Simalem mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar
antara 16 sampai 17 derajat celcius.
Didataran tinggi Karo inilah bisa kita temukan indahnya nuansa alam
pegunungan dgn udara yg sejuk dgn ciri khas daerah buah dan sayur.
Di Daerah ini juga bisa kita nikmati keindahan Gunung berapi Sibayak
dalam keadaan aktif berlokasi di atas ketinggian 2.172 m
dari permukaan laut. Arti Kata Sibayak adalah Raja.
Berarti Gunung Sibayak adalah Gunung Raja menurut
pengertian nenek moyang suku Karo.

Dilihat dari Geografi Kabupaten Karo terletak di dataran
tinggi Pegunungan Bukit Barisan dan merupakan daerah Hulu Sungai.
Wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25 kilometer persegi
atau 212.725 Ha atau 2,97 persen dari luas Propinsi
Daerah TIngkat I Sumatera Utara, dan secara geografis
terletak diantara 2 derajat 50 menit Lintang Utara
smpai 3 drajat 19 mnit Lintang Utara & 97 drajat 55 mnit Bujur
Timur sampai dengan 98 derajat 38 menit Bujur Timur.

Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah:
- Sblh Utara brbatasan dgn Kab. Langkat & Deli Serdang
- ll Selatan brbatasan dgn Kab. Dairi & Tapanuli Utara
- ll Timur brbatasan dgn Kab. Deli Serdang & Kabupaten Simalungun
- ll Barat brbatasan dgn Kab. Aceh Tenggara (Prop. DI Aceh)

Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 140 sampai dengan 1400
meter diatas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut:
- Daerah ketinggian 140 - 200 m diatas permukaan laut seluas 9.550 Ha (4.49 %)
- Daerah ketinggian 200 - 500 m diatas permukaan laut seluas 11.373 Ha (5.35 %)
- Daerah ketinggian 500 - 1000 m diatas pemukaan laut seluas 79.215 Ha (37,24%)
- Daerah ketinggian 1000 - 1400 m dari permukaan laut seluar 112.587 Ha (52,92%)

• Ibukota
Kabanjahe
• Luas Wilayah
2.127,25 km ²
• Letak
140 - 1,400 m di atas permukaan laut
• Jumlah Penduduk
276.763
• Kepadatan Penduduk
130 jiwa/km ²
• PDRB/Kapita
US$ 491

• Iklim
Tropis basah
Curah hujan 1.000 - 4.000 mm/tahun
Suhu udara 16°C - 27°C
Kelembaban udara 82%

• Potensi
Komoditas sayur-mayur dan buah-buahan
Sumber daya hutan (kayu gergajian, log pinus, log rimba)
Sumber daya perkebunan (kopi, kemiri, kemenyan)
Sektor perikanan darat
Bahan galian C (dolomit dan belerang, batu, pasir)
Sektor pariwisata (pemandangan alam, udara yang sejuk, bukit-bukit)

• Peluang
Industri pengolahan buah-buahan dan sayur-mayur
Investasi Industri hasil hutan (kayu lapis)
Pembangunan kawasan wisata, hotel dan restoran.

Kebanggaan Kampungku

Berastagi adalah tujuan wisata utama di Tanah Karo yang terletak di ketinggian
sekitar 4.594 kaki dari permukaan laut dan dikelilingi barisan gunung-gunung,
memiliki udara yang sejuk dari hamparan perladangan pertaniannya yang indah, luas, hijau.
Brastagi merupakan daerah tujuan wisata yang memiliki fasilitas lengkap di Tanah Karo,
seperti hotel berbintang, restoran, golf dan lain-lain sampai kepada hotel yg
tarifnya relatif dapat terjangkau.
Brastagi juga dikenal dengan julukan kota “Markisa & Jeruk Manis”.

Dari kota “Markisa & Jeruk Manis” Brastagi, para pengunjung akan menikmati pemandangan
yang indah ke arah pegunungan yang masih aktif, yaitu gunung Sibayak dan gunung Sinabung.
Untuk mendaki gunung Sibayak diperlukan waktu lebih kurang 3 jam perjalanan dan kita bisa
menikmati pemandangan yang indah di pegunungan tersebut atau perlu waktu
3 sampai 4 jam perjalanan di hutan untuk melihat kekayaan alam di dalamnya
baik flora maupun fauna di sekitar hutan tersebut.

Selain buah-buahan, Brastagi juga terkenal sebagai penghasil berbagai jenis sayur-sayuran,
buah-buahan dan bunga-bunga.
Di kota Brastagi dilaksanakan beberapa peristiwa pariwisata antara lain
“Pesta Bunga & Buah” dan festival kebudayaan “Pesta Mejuah-juah” yang diadakan setiap tahun.
Tanah Karo juga memiliki tradisi yang telah turun temurun dilakukan yaitu “Kerja Tahun”
yang diselenggarakan setiap tahun oleh orang-orang Karo yang tinggal di daerah tersebut
ataupun yang sudah merantau datang kembali ke perkampungan yang memiliki hubungan
keluarga untuk saling berkunjung dan bersilaturahmi.

Kandibata

7km dari kota kabanjahe (kabupaten karo)
Ke arah sebelah barat jln kota cane terdapat
sebuah desa yg cukup strategis
"Kanan Sungai Kiri Sungai dan di Tengah juga terdapat sungai"
sebelah kanan Sungai Lau Biang, Sebelah Kiri Sungai Lau Permen dan yang di tengah adalah Sungai Mata Air..
Desa itu namanya adalah desa "Kandibata".
Dimana desa Kandibata itulah tanah saya dilahirkan tgl 07-07/'87..
hehehehehe....

Kebanggaan Kampungku

Berastagi adalah tujuan wisata utama di Tanah Karo yang terletak di ketinggian
sekitar 4.594 kaki dari permukaan laut dan dikelilingi barisan gunung-gunung,
memiliki udara yang sejuk dari hamparan perladangan pertaniannya yang indah, luas, hijau.
Brastagi merupakan daerah tujuan wisata yang memiliki fasilitas lengkap di Tanah Karo,
seperti hotel berbintang, restoran, golf dan lain-lain sampai kepada hotel yg
tarifnya relatif dapat terjangkau.
Brastagi juga dikenal dengan julukan kota “Markisa & Jeruk Manis”.

Dari kota “Markisa & Jeruk Manis” Brastagi, para pengunjung akan menikmati pemandangan
yang indah ke arah pegunungan yang masih aktif, yaitu gunung Sibayak dan gunung Sinabung.
Untuk mendaki gunung Sibayak diperlukan waktu lebih kurang 3 jam perjalanan dan kita bisa
menikmati pemandangan yang indah di pegunungan tersebut atau perlu waktu
3 sampai 4 jam perjalanan di hutan untuk melihat kekayaan alam di dalamnya
baik flora maupun fauna di sekitar hutan tersebut.

Selain buah-buahan, Brastagi juga terkenal sebagai penghasil berbagai jenis sayur-sayuran,
buah-buahan dan bunga-bunga.
Di kota Brastagi dilaksanakan beberapa peristiwa pariwisata antara lain
“Pesta Bunga & Buah” dan festival kebudayaan “Pesta Mejuah-juah” yang diadakan setiap tahun.
Tanah Karo juga memiliki tradisi yang telah turun temurun dilakukan yaitu “Kerja Tahun”
yang diselenggarakan setiap tahun oleh orang-orang Karo yang tinggal di daerah tersebut
ataupun yang sudah merantau datang kembali ke perkampungan yang memiliki hubungan
keluarga untuk saling berkunjung dan bersilaturahmi.

Selasa, 27 Oktober 2009

pantun tanah karo

Bulung birah bulung parira,
Rimo mungkur mbelah itaka.
Pulung me sendah kita kerina,
Meriah ukur ersada

kata.Ikuit keroncong embus terompet,
Ntabeh sorna man beginken,
Cekoh koncang gargari dompet,
Ongkos mulih saja tadingken,

Enda itaka si rimo mungkur,
Bunga rampe man perpangiren,
Belasken kata turiken ukur
Bapa nande ole ketadingen

Kabang ndukur Kulau terue,
Ibas bernehna isuan lacina.
Ola min ukur ermbue-mbue
Nuriken gegeh asa bancina.

Ersuli tualah mumbang,
Bunga melati ibas galahna.
Ukur mehuli rikut numbang,
Ate nampati lalit salahna.

Mantek kuta mbelin gunana,
Inganta jumpa Dibata Bapa.
Rende ertoto megi pedah Na,
Rikut pe mindo pasu-pasu Na.

Keleng ate nandangi teman
Mehamat kata ntabeh ranan,
Lagu mehuli gelah ibahan,
Ibas pertingkah sejaga-jagan,
Ibas silitna siela-elan,
Radu irasken maba baban,
Nggeluh arus sipehaga-hagan,

Arus terbeluh kita erteman
Pekena-kena ncibalken ranan,
Langkah pandangan olah ibahan,
Ibas pusuh arus kap siangkan,
Sipersingeten ibas kelupan,
Jumpa simberat sikata-katan,
Di pangan ntabeh radu ipan.

Nggeluh sisada tentu melungun,
Lalit teman sikeleng-kelengen,
Kerina kalak siakap pandangen,
Kita saja siakap jadi ikuten,

Kune kita nggo erban salah,
Ola teridah biak pekulah-kulah,
Pertingkah olah mbuesa ulah,
Pengkebet pe ola bagi singulah,
Terus terang akuken me gelah,
Pusuh jadi salang, ukur pe meriah,
Rezeki pe tentu ertambah-tambah,
Ate malem pe nandangi turah




Baba cekala ku Tigajumpa,
Gelah situkur minak mentega.
Sepala nggo me kita jumpa,
Ersada ukur mantek gereja

Saringkulit taneh tenggiring,
Baba durian nukur kemeja.
Ola min lit sitading-tading
Muat bagin mbangun kuta

Ipakena baju er-renda,
Ertumba-tumba beras babana.
Kataken arena belasken arenda,
Erlumba-lumba pepulung dana

Meratah nina bulung cekala,
Nipe sore iteruh uratna.
Pepulung dana erpala-pala
Tentu me jore bagi oratna

Asar ndukur Asamkumbang,
Namopunti mbue bungana.
Ersada ukur raduken numbang,
Rikut nampati mbelin gunana.

Ersadalah arih ibas mbangun,
Ola mbiar mereken silitna.
Sebab bagi putiken terbangun,
Iputika maka tambah bulungna

Perbahanenta ngenca man usihen,
Ibas pengerana ia ersukaten,
La ngeranaken ia ersukaten,
Bagi rubia itengah kerangen,
Radu ia pe kap sitendengen,
Tapi jelma ibas kegeluhen,
Arus kapen sitalang-tatangen.


* Pt. Em. U. C. Barus
Adi menganjang babah ngerana
Erbelas kata La ngangkar bana,
Kata soranta siakapo sipayona,
La kepn ngasup kalak megissa,
Piah tuah me atena gila,
Bene pe dungna sikelna jumpa,
Dungna kita rukur sisada.

Tadingken gelah ukur meganjang,
Biak mekarus ola penjangjang,
Ngerana nigen ola megombang,
Ibas salahta nggit min ipandang,

Ola peturah ate kalak mamang,
Lagu langkah rusur La nembang,
Rikut pengkebet Ia tersuriang,
Gelah sempat kita terbuang,
Ate kalak nembeh segedang-gedang